44 research outputs found

    Upaya Cepizi (Cegah Picky Eater Melalui Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang) pada Anak Prasekolah

    Get PDF
    Picky eaters in children have strong food preferences, have limited intake (especially vegetables), and are unwilling to try new foods. The eating behavior of parents cannot be separated from their daily habits. Parents have a big role in providing and regulating the child's diet. Parents should first pay attention to how to eat themselves before applying to their children. The purpose of the service is to prevent picky eater behavior in preschool children at Attoyibah PAUD. The place for service at PAUD Attoyibah Gedang Anak is carried out in August 2022. The target of this activity is mothers who have preschool age children who attend PAUD Attoyibah. The results obtained are increased knowledge of mothers about preventing picky eater behavior by fulfilling balanced nutrition in children. Suggestions for parents to make food variations to prevent picky eater behavior in childrenABSTRAKPicky eater pada anak adalah perilaku memilih - milih makan, memiliki preferensi makanan yang kuat, memiliki asupan terbatas (terutama sayuran), dan yang tidak mau mencoba makanan baru. Perilaku makan orang tua tidak terlepas dari kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Orang tua mempunyai peran besar dalam memberikan dan mengatur pola makan anak. Sebaiknya terlebih dahulu orangtua memperhatikan cara makan sendiri sebelum mengaplikasikan kepada anaknya. Tujuan pengabdian yang dilakukan adalah untuk mencegah perilaku picky eater pada anak prasekolah di PAUD Attoyibah. Tempat dilakukan pengabdian di PAUD Attoyibah gedang anak dilakukan pada bulan agutus 2022. Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu yang mempunyai anak usia prasekolah yang bersekolah di PAUD attoyibah. Hasil yang didapatkan adalah bertambhanya pengetahuan ibu tentang pencegahan perilaku picky eater dengan pemenuhan gizi seimbang pada anak. Saran bagi orang tua untuk melakukan variasi makanan untuk mencegah perilaku picky eater pada anak

    Upaya Cepizi (Cegah Picky Eater Melalui Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang) pada Anak Prasekolah

    Get PDF
    Picky eaters in children have strong food preferences, have limited intake (especially vegetables), and are unwilling to try new foods. The eating behavior of parents cannot be separated from their daily habits. Parents have a big role in providing and regulating the child's diet. Parents should first pay attention to how to eat themselves before applying to their children. The purpose of the service is to prevent picky eater behavior in preschool children at Attoyibah PAUD. The place for service at PAUD Attoyibah Gedang Anak is carried out in August 2022. The target of this activity is mothers who have preschool age children who attend PAUD Attoyibah. The results obtained are increased knowledge of mothers about preventing picky eater behavior by fulfilling balanced nutrition in children. Suggestions for parents to make food variations to prevent picky eater behavior in childrenABSTRAKPicky eater pada anak adalah perilaku memilih - milih makan, memiliki preferensi makanan yang kuat, memiliki asupan terbatas (terutama sayuran), dan yang tidak mau mencoba makanan baru. Perilaku makan orang tua tidak terlepas dari kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Orang tua mempunyai peran besar dalam memberikan dan mengatur pola makan anak. Sebaiknya terlebih dahulu orangtua memperhatikan cara makan sendiri sebelum mengaplikasikan kepada anaknya. Tujuan pengabdian yang dilakukan adalah untuk mencegah perilaku picky eater pada anak prasekolah di PAUD Attoyibah. Tempat dilakukan pengabdian di PAUD Attoyibah gedang anak dilakukan pada bulan agutus 2022. Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu yang mempunyai anak usia prasekolah yang bersekolah di PAUD attoyibah. Hasil yang didapatkan adalah bertambhanya pengetahuan ibu tentang pencegahan perilaku picky eater dengan pemenuhan gizi seimbang pada anak. Saran bagi orang tua untuk melakukan variasi makanan untuk mencegah perilaku picky eater pada anak

    Gambaran Skala Nyeri Pada Bayi Yang Mengalami Imunisasi

    Get PDF
    Immunization by injection can have a direct effect, namely pain in children. Pain caused by immunization injections if not managed will have a negative impact on the emotional aspects of children such as crying and fear. This study aims to determine the pain scale in infants undergoing immunization. The study was conducted on 60 infants who were being given immunization injections with a sampling technique using accidental sampling. The infant pain scale was assessed using the FLACC instrument. The pain scale taken is categorized into 5, namely no pain (scale 0), mild pain (scale 1-3), moderate pain (scale 4-6), severe pain (scale 7-8) and very severe pain (scale 10). The results showed that most of the babies experienced mild pain as many as 28 babies (46.7%). Based on the results of this study, it is expected that nurses who carry out immunization actions can carry out techniques that can reduce the pain scale in infants when immunized. ABSTRAK Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skala nyeri pada bayi yang menjalani imunisasi. Penelitian dilakukan pada 60 bayi yang sedang diberikan injeksi imunisasi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penilaian skala nyeri bayi dilakukan dengan instrument FLACC. Skala nyeri yang diambil dikategorikkan menjadi 5 yaitu tidak nyeri (skala 0), nyeri ringan (skala 1-3), nyeri sedang (skala 4-6), nyeri berat (skala 7-8) dan nyeri sangat berat (skala 10). Hasil penelitian didapatkan data bahwa sebagian besar bayi mengalami nyeri ringan sebanyak 28 bayi (46,7%). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan perawat yang melakukan tindakan imunisasi dapat melakukan teknik yang dapat mengurangi skala nyeri pada bayi saat dilakukan imunisasi

    Pengetahuan Kesiapsiagaan Bencana Pada Anak Usia Sekolah Sebelum dan Sesudah Diberikan Video Animasi Kesiapsiagaan Bencana

    Get PDF
    The region of Indonesia is located between three tectonic plates namely Eurasian plate, the Pacific plate and Australia-Indies plate. These conditions lead to Indonesia to be proned of earthquakes, tsunamies, volcanic eruptions, and other types of geological disasters. Education for disaster is important to people's lives, to make disaster preparedness which is an absolute requirement for the development of disaster risk reduction. The purpose of this to study is to find out the difference between knowledge of disaster preparedness on high school students before and after given disaster learning.The design in this research method used pre-experimentaltype with pre test and post test in one group. The population on this research werestudents of SDN Candirejo 01 Ungaran as many as 125 students with research samples as many as 68 respondents taken by proportional random sampling technique. Instruments for disaster preparedness variable used questionnaire from LIPI. Univariate analysis test in the form of frequency distribution and percentage and used Wilcoxon bivariat test.The results showed student’s knowledge before the disaster learning is in less category as many as 31 students (51.1%) and after given disaster learning in good category as many as 37 students (55.5%). There is significant differences between knowledge of disaster preparedness before and after given disaster learning by using audio visual on students of SDN Candirejo 01 Ungaran (p = 0.000).Â

    Edukasi Diare Pada Anak

    Get PDF
    Diarrhea is a state of urination with a diluted consistency and frequency more three times a day and is a symptom of a particular disease or other disorder. Diarrhea can affect all ages from toddlers to the elderly. The case of diarrhea in a toddler or child is more dangerous if not treated immediately. Lerep village is one of the villages that is the majority of children, which is the local wisdom of lerep village many children who play outside and also snack haphazardly. The purpose of this activity is to improve the understanding of lerep villagers about diarrhea in children. The method used starts the pretest stage, the educational process and the postest. This activity was attended by 27 housewives. The implementation of this activity is carried out with youtube media that is broadcast live. Measure the success of this activity by comparing the results of the pretest and postest values. The result of this activity is obtained that the postest value is better than the pretest value. Thus it can be concluded that the absence of this activity can increase the knowledge of lerep villagers to the knowledge of diarrhea in children.AbstrakDiare merupakan suatu keadaan buang air dengan konsistensi encer dan frekuensi yang lebih tiga kali sehari dan merupakan gejala dari penyakit tertentu atau gangguan lain. Diare dapat menjangkit semua usia dari balita sampai lansia. Kejadiaan diare pada balita atau anak lebih berbahaya jika tidak segera ditangani. Desa Lerep merupakan salah satu desa yang mayoritas anak-anak, dimana merupakan kearifan lokal dari desa Lerep banyak anak-anak yang bermain diluar dan juga jajan sembarangan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat desa Lerep tentang diare pada anak. Metode yang digunakan dimulai tahap pretest , proses edukasi dan postest. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah 27 orang. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan media youtube yang disiarkan secara langsung. Pengukuran keberhasilan kegiatan ini dengan membandingkan hasil dari nilai pretest dan postest. Hasil kegiatan ini diperoleh bahwa nilai postest lebih bagus dibandingkan nilai pretest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya kegiatan ini dapat peningkatan pengetahuan masyarakat desa Lerep terhadap pengetahuan diare pada anak

    Edukasi Diare Pada Anak

    Get PDF
    Diarrhea is a state of urination with a diluted consistency and frequency more three times a day and is a symptom of a particular disease or other disorder. Diarrhea can affect all ages from toddlers to the elderly. The case of diarrhea in a toddler or child is more dangerous if not treated immediately. Lerep village is one of the villages that is the majority of children, which is the local wisdom of lerep village many children who play outside and also snack haphazardly. The purpose of this activity is to improve the understanding of lerep villagers about diarrhea in children. The method used starts the pretest stage, the educational process and the postest. This activity was attended by 27 housewives. The implementation of this activity is carried out with youtube media that is broadcast live. Measure the success of this activity by comparing the results of the pretest and postest values. The result of this activity is obtained that the postest value is better than the pretest value. Thus it can be concluded that the absence of this activity can increase the knowledge of lerep villagers to the knowledge of diarrhea in children.AbstrakDiare merupakan suatu keadaan buang air dengan konsistensi encer dan frekuensi yang lebih tiga kali sehari dan merupakan gejala dari penyakit tertentu atau gangguan lain. Diare dapat menjangkit semua usia dari balita sampai lansia. Kejadiaan diare pada balita atau anak lebih berbahaya jika tidak segera ditangani. Desa Lerep merupakan salah satu desa yang mayoritas anak-anak, dimana merupakan kearifan lokal dari desa Lerep banyak anak-anak yang bermain diluar dan juga jajan sembarangan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat desa Lerep tentang diare pada anak. Metode yang digunakan dimulai tahap pretest , proses edukasi dan postest. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga yang berjumlah 27 orang. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan media youtube yang disiarkan secara langsung. Pengukuran keberhasilan kegiatan ini dengan membandingkan hasil dari nilai pretest dan postest. Hasil kegiatan ini diperoleh bahwa nilai postest lebih bagus dibandingkan nilai pretest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya kegiatan ini dapat peningkatan pengetahuan masyarakat desa Lerep terhadap pengetahuan diare pada anak

    Upaya Peningkatan Daya Tahan Tubuh Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Corona virus or severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is a virus that attacks the respiratory system. The disease caused by this viral infection is called COVID-19. Corona virus can cause mild disorders of the respiratory system, severe lung infections, and even death. A person can be infected from a person with COVID-19. This disease can spread through small droplets (droplets) from the nose or mouth when coughing or sneezing. The droplets then fall on nearby objects. Then if someone else touches an object that has been contaminated with these droplets, then that person touches the eyes, nose or mouth (triangle of the face), then that person can be infected with COVID19. Or it could be that someone is infected with COVID-19 when they accidentally inhale droplets from an infected person. Some steps that can be taken to prevent infection with the corona virus are washing hands properly, which is the simplest but most effective way to prevent the spread of the 2019-nCoV virus. The next step is to maintain endurance. A strong immune system can prevent the emergence of various diseases. To maintain and increase endurance, it can be done by eating healthy foods, such as vegetables and fruits, and protein foods, such as eggs, fish, and lean meats as well as consuming Vitamin C and Honey. Candirejo Elementary School is one of the important facilities and can be used as a partner in efforts to prevent COVID-19. This instructional activity was attended by 5th graders, with 40 students who were divided into waves, because they were carrying out Limited Beginnings. At the time of implementation the children were very interested in the material provided, and very enthusiastic in asking questions. The most asked questions are about the use of vitamin C and honey and how to use them in everyday life.ABSTRAKVirus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Beberapa l105angkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus corona adalah mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Langkah selanjutnya adalah menjaga daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak serta konsumsi Vitamin C dan Madu. Sekolah Dasar Candirejo adalah salah satu sarana yang penting dan bisa dijadikan sebagai mitra dalam upaya pencegahan covid-19. Kegiatan penyyuuhan ini diikuti oleh anak kelas 5, dengan peseta sebanyak 40 siswa, yang terbagi menjadi gelombang, disebabkan sedang melaksanakan Tatap Mula Terbatas. Pada saat pelaksanaan anak-anak sangat tertarik dengan materi yang diberikan, dan sangat antusias dalam bertanya. Pertanyaan yang paling banyak ditanyakan adalah mengenai mengenai pemanfaatan vitamin C dan madu dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

    Upaya Peningkatan Daya Tahan Tubuh Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Corona virus or severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is a virus that attacks the respiratory system. The disease caused by this viral infection is called COVID-19. Corona virus can cause mild disorders of the respiratory system, severe lung infections, and even death. A person can be infected from a person with COVID-19. This disease can spread through small droplets (droplets) from the nose or mouth when coughing or sneezing. The droplets then fall on nearby objects. Then if someone else touches an object that has been contaminated with these droplets, then that person touches the eyes, nose or mouth (triangle of the face), then that person can be infected with COVID19. Or it could be that someone is infected with COVID-19 when they accidentally inhale droplets from an infected person. Some steps that can be taken to prevent infection with the corona virus are washing hands properly, which is the simplest but most effective way to prevent the spread of the 2019-nCoV virus. The next step is to maintain endurance. A strong immune system can prevent the emergence of various diseases. To maintain and increase endurance, it can be done by eating healthy foods, such as vegetables and fruits, and protein foods, such as eggs, fish, and lean meats as well as consuming Vitamin C and Honey. Candirejo Elementary School is one of the important facilities and can be used as a partner in efforts to prevent COVID-19. This instructional activity was attended by 5th graders, with 40 students who were divided into waves, because they were carrying out Limited Beginnings. At the time of implementation the children were very interested in the material provided, and very enthusiastic in asking questions. The most asked questions are about the use of vitamin C and honey and how to use them in everyday life.ABSTRAKVirus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Beberapa l105angkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus corona adalah mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Langkah selanjutnya adalah menjaga daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak serta konsumsi Vitamin C dan Madu. Sekolah Dasar Candirejo adalah salah satu sarana yang penting dan bisa dijadikan sebagai mitra dalam upaya pencegahan covid-19. Kegiatan penyyuuhan ini diikuti oleh anak kelas 5, dengan peseta sebanyak 40 siswa, yang terbagi menjadi gelombang, disebabkan sedang melaksanakan Tatap Mula Terbatas. Pada saat pelaksanaan anak-anak sangat tertarik dengan materi yang diberikan, dan sangat antusias dalam bertanya. Pertanyaan yang paling banyak ditanyakan adalah mengenai mengenai pemanfaatan vitamin C dan madu dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

    Analisis Determinan Perilaku Terhdap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Ambawara

    Get PDF
    Dengue fever is a disease caused by dengue virus transmitted to humans by the aedes aegypti mosquito bite and aedes albocpictus.Risk factors of dengue fever among others used to hang clothes or clothing, have scattered trash around the house.The purpose of this research analyze determinan behavior covering knowledge, attitude, and practices the prevention of dengue fever in the work area of puskesmas ambarawa kabupaten semarang.Research methodology this is what in use descriptive namely research of observational with cross sectiona approachment. Respondents are 63 people.A measuring instrument that in use that is the questionnaire and the result used analysis univariat.The results of the study there were respondents to the level of knowledge of good 20 people ( 31.7 % ), the seizing of the 24 enough knowledge ( 38,1 % ), and penegahuan less 19 ( 30.2 % ).Respondents who have good category 12 people ( while 20.6 % ), enough 7 people ( 11.1 % ) and category less 43 people ( 68.3 % )respondents. Suggested on the community can be more active in behaving in the prevention of dengue fever, as do the programs in reducing, and mosquito nest eradication

    HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KESEHATAN MENTAL REMAJA PADA MASA PANDEMIK COVID-19 DI SMP N 6 SALATIGA

    Get PDF
    Pembatasan sosial yang ditetapkan selama masa pandemik covid-19 membuat remaja harus mengurangi aktivitas mereka di luar rumah. Kondisi tersebut membuat remaja bosan, sehingga berdampak pada kesehatan mental remaja. Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja adalah interaksi teman sebaya. Interaksi teman sebaya yang baik dapat mengembangkan kemampuan terkait penyesuaian diri dan regulasi diri remaja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan interaksi teman sebaya dengan kesehatan mental remaja pada masa pandemik covid-19. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan desain penelitian deskriptif korelatif, melalui pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 741 remaja usia 12-16 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan total sampel 260 orang. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner interaksi teman sebaya dan SRQ- 20 (Self Reporting Questionnaire) sebagai instrumen penelitian. Analisis data menggunakan chi square. Hasil : Sebagian besar responden di SMP N 6 Salatiga memiliki interaksi teman sebaya dengan kategori sedang sebanyak 152 responden (58.5%). Sedangkan kesehatan mental remaja di SMP N 6 Salatiga dalam kategori terindikasi dengan frekuensi sebanyak 157 responden (60.4%). Berdasarkan uji Chi Square, didapatkan nilai p-value (0,012) < É‘ (0,05). Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan interaksi teman sebaya dengan kesehatan mental remaja pada masa pandemik covid-19 di SMP N 6 Salatiga Saran : Berdasarkan penelitian ini, diharapkan remaja dapat memahami pentingnya interaksi teman sebaya dan gejala-gejala kesehatan mental agar tidak berdampak pada kehidupan remaja
    corecore